Actsci-Yogyakarta — Setelah acara Grand launching Program Studi Ilmu Aktuaria UGM pada hari Sabtu, 4 Mei 2019 juga diselenggarakan acara AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia) Goes to Campus. Talkshow yang bertajuk “Peluang dan Peran Aktuaris di Asuransi Umum” ini menghadirkan Executive Director AAUI, Dody A.S. Dalimunthe, Tabah Wisnu Viaztri, Head of Acruary dari PT. Asuransi Kresna Mitra, dan Dr. Dumaria Tampubolon, konsultan aktuaria dan juga dosen ITB, Bandung. Dalam paparannya Dody mengungkapkan pentingnya peran aktuaris dalam perkembangan industri asuransi umum di Indonesia. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian mengamanatkan kewajiban semua perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris. Hal ini secara rinci tertulis dalam pasal 17 ayat 2 Undang-Undang tersebut yang berbunyi: “Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah wajib mempekerjakan aktuaris dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan lini usaha yang diselenggarakannya, untuk secara independen dan sesuai dengan standar praktik yang berlaku mengelola dampak dari risiko yang dihadapi perusahaan”. Sementara kondisi saat ini belum banyak perusahaan asuransi umum yang memiliki aktuaris. Oleh karenanya AAUI merasa perlu untuk mensosialisasikan hal ini kepada calon-calon lulusan di universitas untuk mendorong mereka untuk menjadi aktuaris di perusahaan asuransi umum.
Actsci-Yogyakarta — Pada tanggal 4 Mei 2019 Universitas Gadjah Mada meluncurkan secara resmi program studi Ilmu Aktuaria. Peluncuran dilakukan di Auditorium FMIPA UGM ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseon, M.Agr, didampingi Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, Prof. Dr. Triyono, S.U dan Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM, Dr.rer.nat. Ari Suparwanto, M.Si. Pendirian program studi ilmu aktuaria secara resmi tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1754/UN1.P/SK/HUKOR/2018 tentang pembukaan Program Studi Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada tanggal 22 Oktober 2018. Program Studi Ilmu Aktuaria UGM juga telah memenuhi persyaratan minimum akreditasi program studi sebagaimana tertuang dalam SK BAN-PT Nomor 163/SK/BAN-PT/Min-Akred/S/X/2018.
Actsci-Ternate — Pada Kamis, 21 Maret 2019 program studi Ilmu Aktuaria UGM mendapat kesempatan untuk mempresentasikan ilmu aktuaria dan program yang mendukung disiplin ilmu itu di UGM pada seminar yang bertajuk “Aktuaria Peluang Karir Terbesar di Bidang Matematika” di Ternate, Maluku Utara. Dr. Gunardi mewakili program studi ilmu aktuaria yang juga Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia (WDKASDM) FMIPA UGM memaparkan dalam presentasinya bahwa kebutuhan aktuaris di Indonesia masih cukup besar. Dari 350 juta penduduk Indonesia, kita baru mempunyai 281 fellow actuaries dengan gelar FSAI dan 290 ajun aktuaris. Dari sudut pandang kebutuhan, berdasarkan GDP Indonesia, idealnya Indonesia mempunyai sekitar seribuan aktuaris. Belum lagi kalo kita memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang, kebutuhan akan aktuaris akan semakin besar. Oleh karenanya diperlukan pendidikan ilmu aktuaria di perguruan tinggi. UGM adalah salah satu universitas yang menyediakan pendidikan ini. Pada tahun 2018 senat akademik UGM menyetujui pembukaan program S1 Ilmu aktuaria dan program ini akan menerima mahasiswa pertamanya pada tahun akademik 2018/2019. Informasi lebih lanjut tentang program studi ilmu aktuaria dapat diakses melalui actsci.fmipa.ugm.ac.id, tutup Dr. Gunardi dalam presentasinya.
ActSci-Yogyakarta -- Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada, dengan dukungan READI Project akan mengadakan Canadian Team Mathematics Contest (CTMC) pada tanggal 11 April 2019. CTMC adalah kompetisi matematika berkelompok yang berbasis di Kanada. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa kelas 9-12. Satu kelompok boleh terdiri dari siswa yang berasal dari kelas yang beragam, misalnya 2 siswa kelas 10, 2 siswa kelas 11 dan 2 siswa kelas 12. Namun dapat pula satu kelompok berasal dari kelas yang sama, misal 6 siswa dari kelas 11 semua.